HAJI DR. RAJIEE HADI

HAJI DR. RAJIEE HADI
SERIBU WARNA SERIBU MAKNA

29 Januari 2018

puisi : PARAH

(mengenang Pangkalan TUDM Sungai Besi)


kerakusan & kegilaan
kepalsuan & kepuraan
dimuliakan & disanjungi
sang kleptokrasi itu

wang adalah raja
bisa beli segala
sahsiah maruah
undi & kuasa

melacur peribadi
menjual kehormatan
menggadai bangsa
sang pemabuk itu

hilanglah pertiwi
pangkalan ditangisi
tinggallah sungai besi
nostalgia memori

lenyaplah sejarah
peradaban wangsa
di mana-mana kini
rakyat kian parah
kemanusiaan seakan mati!


RAJIEE HADI,
Bangi.
29 Januari 2018.

puisi: ANEH

ditatangi tan sri
gelaran tertinggi
sebelum disanjungi tun
anehnya bingung
dunia kian berdengong

sudah tentulah
kononnyalah dia
terbaik terpilih
menerima anugerah
antara yang berjasa

tapi kian aneh
ada terpalit korupsi
bersekongkol kleptokrasi
salah guna birokarsi
kepentingan peribadi

perintah am aneh
untuk siapakah
haram di sisi
perempuan digilai
tanpa menikahi

betapa semakin aneh
kisah lelaki itu
bermata kelabu
sukar ditafsiri
pemburu insan berdosa

butakah mata
butakah hati
wahai penafsir
wahai validator
bermain catur

sandiwara aneh
atas nama prestasi
atas nama refleksi
hampas basi
petualang korupsi!


RAJIEE HADI,
Bangi.
26.1.2018.

20 Januari 2018

puisi: JANDA BAIK

Di sini kota desa
terapung kerinduan
sejuk menghijau rimba
sisa peninggalan
warisan temurun
masjid abu bakar

Di sini kota desa
berlagu senandung
sungai benus mengalir
deras batuan berbisik
seloka kilas menghilang
saling kunjung mendatang

Di sini kota desa
bersilih berputar ganti
dingin dalam suram
usia melintas perkasa
kecewa tiada walau derita
suram membayang kelam

Di sini kota desa
cermin memantul ingatan
memungut serpihan kenangan
menitis fajar embun
pedagang merisik datang
mencatur hari depan

Di sini kota desa
janda baik mendakap
penuh rindu kasih
kunanti siulan alam
debar menjelang malam
pesona tidak menghilang!


DR HAJI RAJIEE HADI,
Kg.Janda Baik, Pahang.
6 Januari 2018.

15 Januari 2018

Puisi: MENANTI NUR

Apabila malam mendatang
tatkala usia begini
ada ketikanya dihimpit ketakutan
siapakah yang akan merisik khabar
siapakah akan memberi khabar

Resah malam terasing
dingin & bahang tidak pasti
percik dahi dibalut mimpi
yang tidak diundang
berapa kali ketidakpastian
terjaga gelisah gundah

Di persada hayat ini
pamitan masa lalu
tidak pernah mengalah
gamitan hari esok kian tertunda
ada retak-luka belum sembuh
memikirkan malam kian panjang

Ya Rabbi bangkitlah diri ini
bermunajat kepada-Mu
pada malam-malam gelita ini
memberi nur pengubat hati
agar dalam penantian
kusedia menerima khabar itu.

RAJIEE HADI
Putra Nilai,
15 Januari 2018.